Bismillaahi Rohmaani Rohiimi

The Widgipedia gallery requires Adobe Flash Player 7 or higher.
Sang Petualang Sejati
Masyitoh
         Ahmad meriwayatkan di dalam Musnad nya I/310 dari Ibnu ‘Abbaas, ia mengatakan:
Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda: 
         Pada malam di mana aku di isro’ kan, aku mencium sebuah bau yang wangi, maka aku bertanya: Wahai Jibril, bau wangi apa ini? Maka Jibril menjawab: Ini adalah Maasyithoh (tukang sisir perempuan) bagi anak perempuan Fir’aun dan anak-anaknya. Rosululloh bersabda: Aku bertanya: Apa yang terjadi dengannya? Jibril menjawab: Tatkala pada suatu hari ia menyisir anak perempuan Fir’aun, sisirnya jatuh dari tangannya, maka ia mengatakan: Bismillaah (Atas nama Alloh aku mengambil sisir ini). Maka anak perempuan Fir’aun tersebutpun bertanya: (Apakah yang kamu maksud adalah) bapakku? Ia menjawab: Bukan, tapi Ia adalah Robb (tuhan) ku dan Robb (tuhan) bapakmu, yaitu Alloh. Anak perempuan itu berkata: Bolehkan aku beritahukan hal itu kepada bapakku? Ia menjawab: Ya. Maka anak perempuan Fir’aun itupun memberitahukan hal tersebut kepada Fir’aun, maka Fir’aunpun memanggilnya, lalu ia berkata: Wahai Fulanah, apakah engkau mempunyai Robb (tuhan) selain aku? Ia menjawab: Ya, Robb ku dan Robb mu, yaitu Alloh. Maka Fir’aunpun memerintahkan untuk memanaskan sebuah periuk dari tembaga yang besar, kemudian ia memerintahkan untuk melemparkan tukang sisir tersebut dengan anak-anaknya ke dalam periuk tersebut. Perempuan tukang sisir itupun mengatakan: Sesungguhnya aku mempunyai permintaan kepadamu? Ia mengatakan: Apa permintaanmu? Ia menjawab: Aku menginginkan agar engkau mengumpulkan tulang belulangku dengan tulang belulang anakku dalam sebuah kain lalu engkau kuburkan kami. Fir’aun mengatakan: Itu adalah permintaanmu yang pasti kami laksankan. Jibril berkata: Lalu Fir’aun memerintahkan untuk melemparkan anak-anaknya satu persatu di hadapannya sampai yang terakhir adalah bayi yang masih ia susui, dan seolah-olah ia ragu-ragu pada anak tersebut. Anak itu mengatakan: Wahai ibu, masuklah, karena sesungguhnya siksa dunia itu lebih ringan dari pada siksa akherat, maka iapun masuk ..”
        Hadits ini rijaalnya tsiqoot kecuali Abu ‘Umar. Adz Dzahabiy dan Abu Haatim mengatakan tentang dirinya: Dia adalah Shoduuq. Namun Ibnu Hibbaan menyatakan bahwa dia adalah tsiqqoh.
         Hadits ini menceritakan bahwasanya Alloh menjadikan anak kecil tersebut bisa berbicara untuk memerintahkan ibunya agar dia masuk ke dalam api, dan ini seperti bayi yang terdapat dalam kisah ash-haabul ukhduud (orang-orang yang dilemparkan ke dalam lobang yang panjang yang dinyalakan api padanya). Dan seandainya membunuh diri sendiri untuk kepentingan diin (agama) itu dilarang tentu Syaari’ (Sang Pembuat syariat, yaitu Alloh) tidak akan memuji perbuatan tersebut, dan Alloh menjadikan anak itu dapat berbicara tidak lain hanyalah untuk menerangkan keutamaan perbuatan tersebut.



0 Responses

Perhatian !!!

Dipersilahkan kepada siapa saja untuk memperbanyak atau menukil isi tulisan ini baik sebagian maupun secara keseluruhan dengan cara apapun, tanpa merobah isinya. Semoga Alloh memberi balasan kepada siapa saja yang membantu tersebarnya ilmu dien yang hanif ini. Jazakumulloh....